PROPOLIS LEBAH TRIGONA


Perlebahan di Indonesia baik budidaya maupun yang non budidaya mempunyai peluang yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi industri perlebahan. Faktor-faktor yang mendukung untuk itu tersedia luas antara lain : kekayaan kita akan jenis lebah dan tanaman pakan lebah madu serta potensi pasar yang belum mampu dipenuhi oleh produk lebah dalam negeri.

Salah satu ketertinggalan petani peternak lebah di Indonesia dibanding petani peternak lebah yang lebih maju dari Negara-negara lain seperti Cina, Australia, jepang dan beberapa Negara di Eropa dan Amerika adalah dalam hal diversifikasi produk. Sampai saat ini produk yang dihasilkan petani lebah di Indonesia sebagian besar masih terpaku pada madu, padahal dari lebah madu sebetulnya dapat dihasilkan berbagai macam produk seperti beepollen, royal jelly, lilin lebah maupun propolis yang nilainya dapat melebihi nilai jual madu.

Khusus untuk produk lebah madu yang berupa propolis dan beepollen dalam kurun waktu 5 tahun belakangan, popularitasnya meningkat pesat. Bukti ilmiah tentang khasiat kedua produk tersebut juga sudah mulai diungkap oleh beberapa ilmuan. Propolis dan bee pollen diproduksi oleh hampir semua jenis lebah madu. Namun demikian lebah dari genus Trigona diduga mempunyai keunggulan dalam hal produksi propolis dibanding dari lebah madu genus Apis.

Lebah jenis Trigona sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di Jawa, lebah jenis tersebut dikenal dengan sebutan lanceng, didaerah sunda biasa disebut teuwel, di Riau dan Sumatera Barat biasa disebut galo-galo atau lebah lilin. Trigona merupakan salah satu serangga sosial yang hidup berkelompok membentuk koloni. Satu koloni lebah ini berjumlah 300-80000 lebah. Jenis lebah ini menghasilkan lebih banyak propolis jika dibandingkan dengan jenis lebah madu lain. Trigona spp. banyak ditemukan hidup di daerah tropis dan sub tropis,

Kelebihan lebah Trigona adalah tidak mempunyai sengat (Stinglees bee). Konpensasi tidak adanya sengat pada lebah Trigona sehingga koloni tersebut memproduksi propolis lebih banyak sebagai mekanisme pertahanan diri yang berfungsi mensterilkan sarang dari organisme pengganggu seperti bakteri, cendawan dan virus. Ukuran tubuhnya amat mungil sehingga mampu mengambil nectar di bunga yang relative kecil. Dengan demikan lebah Trigona mempunyai variasi makanan yang lebih banyak disbanding lebah jenis Apis sehingga sangat memungkinkan diternak secara menetap tanpa harus digembala. Kelebihan lain lebah Trigona adalah mempunyai kualitas propolis cukup tinggi dengan kadar flavonoid 4 %.

Propolis diproduksi oleh lebah pekerja sebagai lem yang akan digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang. Bahan baku propolis adalah getah (resin) dari berbagai jenis tumbuhan yang dikumpulkan oleh lebah untuk kemudian dicampur dengan air liurnya sehingga terjadi proses kimia dan bersifat sebagai disinfektan.Propolis Trigona mengandung antioksidan sangat tinggi yaitu 9.674 atau 403 kali lebih banyak dibandingkan dengan jeruk. Sedangkan fenolnya 135,68 atau 320 kali lebih banyak dibandingkan apel merah. Kedua unsure tersebut diatas berfungsi dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang ada ditubuh manusia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

komentar
June 5, 2016 at 8:37 PM delete

Gan, mhn informasi dari pengalaman agan atau dari literatur yang pernah agan tau tentang hama dan penyakit pada lebah trigona, terima kasih..

Reply
avatar
June 30, 2017 at 4:42 PM delete

kurang paham jg sama hama n penyakitnya,,tapi setau saya sarang/stup harus dijaga dari predator lain misalnya : cicak,laba-laba,semut,burung,tawon dan serangga lainnya,juga dari asap...sorry gan telat komentnya..hehhee

Reply
avatar